Rumah Tinggal Roboh di Bandung, Kenali Penyebabnya!
Rumah tinggal roboh secara tiba-tiba di Jalan Sampora, Kampung Cilisung, Desa Sukamenak, Kecamatan Margahayu. Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Selasa 6/8/2024 lalu.
Kejadian ini sontak menarik perhatian banyak pihak. Banyak yang penasaran apa penyebab sehingga rumah yang baru dibangun 3 tahun sebelumnya itu, bisa roboh.
Cerita Rumah Tinggal Roboh di Bandung
Dikutip dari kompas, diceritakan bahwa rumah tersebut tiba-tiba saja roboh di pukul 4 sore. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut karena penghuni rumah sedang keluar.
Dari beberapa warga dijelaskan bahwa sebelum roboh, kondisi rumah tersebut memang lumayan mengkhawatirkan. Beberapa kolom bangunan terlihat retak, dan bangunan di lantai atas terkelupas.
Rumah tersebut baru direnovasi 3 tahun lalu, menjadi rumah dengan 3 lantai. Di mana lantai dasar dijadikan warung, sementara lantai 2 dan 3 merupakan rumah tinggal.
Konten bangun rumah menghebohkan
Tak lama setelah kejadian ini, sebuah akun TikTok @rumah.ntie membuat sebuah konten renovasi rumah (kalau nggak salah ukuran 5×12). Yang jadi masalah adalah, disain rumah tersebut terlihat kurang aman.
Di bagian depan dibuat seperti tipe split level atau ala-ala mezanine pakai balok kantilever gitu. Namun sayangnya, disain tampak depannya ada balok utama yang terlihat tipis dengan bentang panjang sekitar 5 meter.
Para netizen menyayangkan keputusan si pemilik rumah yang mendisain rumahnya sendiri, tanpa bantuan arsitek maupun sipil. Apalagi melihat struktur yang ada begitu ekstrim.
Ketika saya penasaran dan mencari tahu ulang, ternyata akun tersebut sudah hilang. Entah karena si empunya akun tidak kuat menghadapi hujatan netizen yang rata-rata mengatakan kalau rumahnya bakal roboh.
Untungnya di sebuah komunitas rumah-rumah yang ada di aplikasi X, saya menemukan data rumah tersebut yang di-screenshoot beberapa orang. Dari VT lain emang tampak, kalau balok utama dengan panjang bentangan nyaris 5 meter di bagian depan itu lumayan tebal. Dan balok itu juga dipikul oleh kolom yang lumayan besar di bagian pinggir bangunan.
Secara teori, sebaiknya membangun rumah memang wajib melibatkan arsitek sekaligus teknik sipil. Kecuali empunya rumah bisa mempelajari sendiri batas-batas toleransi bangunan memikul beban yang ada.
Yang paling penting, ketika bangun rumah sendiri, usahakan jangan pelit bahan bangunan. Gunakan besi dan semen dengan cukup, untuk mencegah rumah roboh langsung berkeping-keping seperti rumah di kabupaten Bandung tesebut.
5 Hal yang Jadi Penyebab Rumah Tinggal Roboh
Pada dasarnya, ada 5 hal utama yang menjadi penyebab rumah tinggal roboh, di antaranya:
1. Struktur pondasi yang tidak sesuai standar
Pondasi merupakan struktur terpenting dalam sebuah rumah atau bangunan, ibaratnya pondasi ini sebagai sesuatu yang menjadi tumpuan dari rumah tersebut.
Sebagus apapun disain rumah, sehebat apapun kekuatan struktur bangunan di atasnya. Kalau pondasinya tidak kuat, besar kemungkinan bangunan rumah akan bermasalah, hingga roboh.
Pondasi adalah struktur bangunan yang terletak di bagian paling bawah bangunan. Dan bermanfaat untuk menopang beban dari seluruh struktur bangunan di atasnya.
Karenanya, penting bagi semua orang, terutama yang awam akan bangunan rumah untuk peduli dengan struktur pondasi yang ada. Terutama jika hendak merenovasi rumah sederhana, termasuk rumah subsidi. Pastikan untuk mengecek kondisi pondasinya terlebih dahulu. Akan lebih aman, jika menambahkan pondasi setempat untuk kolom-kolom utama di rumah tersebut.
Jika struktur pondasi bangunan tidak sesuai standar bangunan yang pas. Maka ibaratnya kita membangun rumah di atas dataran yang tidak stabil, tentunya akan membuat bangunan di atasnya retak hingga roboh.
2. Struktur kolom yang tidak sesuai standar
Selain pondasi, kolom juga merupakan salah satu struktur bangunan yang paling penting. Terutama jika bangunan itu dibangun dengan disain lebih dari 1 lantai.
Kolom memberikan dukungan serta mendistribusikan beban bangunan lalu meneruskannya pada pondasi. Sehingga keberadaan kolom sangat penting untuk memastikan rumah tetap kuat. Biasanya diletakan di beberapa sudut bangunan, menjulang ke atas (horizontal) dan langsung menumpu di atas pondasi.
Dalam menentukan ukuran kolom, sebaiknya dihitung dari berapa beban yang akan ditopangnya, karena itulah dalam membangun rumah. Akan lebih baik melibatkan tenaga teknik Sipil yang paham dalam menghitung beban bangunan hingga menentukan ukuran kolom tersebut.
Dan dalam menentukan ukuran kolom, tidak selalu kolom dengan ukuran besar adalah yang paling kuat. Sedangkan kolom ukuran kecil adalah tidak aman. Tidak ya!.
Kenyataannya, dalam menentukan ukuran kolom yang kuat. Ditentukan dari ukuran kolom, ukuran dan jenis besi atau tulangan serta jarak pemasangan tulangan yang digunakan. Juga mutu beton yang digunakan.
Semua itu sangat berpengaruh dan saling bersinergi membentuk sebuah kolom yang kuat.
Jadi, jangan langsung men-judge bahwa bangunan dengan kolom yang terlihat kecil itu nggak kuat, dan kolom yang besar itu kuat. Tidak ya!. Kolom besar tapi menggunakan besi polos ukuran kecil, dengan jarak sengkang yang lebar, dan mutu beton yang buruk. Tentu saja akan menghasilkan kolol dengan kekuatan yang sangat mengkhawatirkan.
Begitulah, struktur kolom yang ada di sebuah bangunan berperan penting untuk menentukan rumah kuat atau mudah roboh.
3. Struktur balok yang tidak sesuai standar bisa jadi penyebab rumah tinggal roboh
Balok adalah komponen struktur sebuah bangunan yang berfungsi untuk menahan beban bangunan yang di atasnya dan menyalurkannya pada kolom. Dengan kata lain, balok juga merupakan sebuah struktur penguat bangunan secara vertikal, karena letaknya melintang.
Jenis balok dalam konstruksi beton bertulang ada bermacam-macam, ada balok utama, balok kantilever dan lainnya.
Hampir sama dengan kolom, dalam menentukan dimensi atau ukuran balok juga wajib memperhatikan beban yang dipikul oleh balok tersebut. Dan juga ditentukan oleh mutu beton serta jenis tulangan, jumlah tulangan dan jarak sengkang tulangan dalam balok tersebut.
Jadi, besar kecil dimensi balok tidak serta merta bisa mencerminkan kekuatan bangunan atau rumah. Dan penting untuk menggunakan balok yang benar-benar kuat secara hitungan dalam memikul beban yang ada di bangunan rumah tersebut.
4. Material atau bahan bangunan yang tidak memenuhi standar
Meski hitungan struktur komponen bangunan rumah sudah benar. Namun jika tidak didukung oleh penggunaan bahan bangunan yang baik, maka semuanya akan sia-sia.
Karenanya, pastikan menggunakan bahan bangunan dengan kualitas terbaik, dan sesuai aturan mutu yang dibutuhkan.
Misal pasir, pilihlah pasir yang terbaik, yang tidak mengandung banyak lumpur atau campuran lainnya. Gunakan pula dengan bahan bangunan lain, misal semen yang terbaik dengan takaran yang sesuai standar SNI.
Demikian juga dengan jenis besi dan lainnya.
5. Cara pengerjaan yang tidak memenuhi standar bisa jadi penyebab rumah tinggal roboh
Meski disain struktur bangunan rumah sudah sesuai standar yang aman, bahan bangunan pun digunakan yang terbaik. Namun saat pengerjaannya tidak sesuai standar, maka peluang rumah roboh juga bisa terjadi.
Contoh, menggunakan beton dengan campuran manual, tapi tidak dicampur secara merata dan benar. Ketika mengecor pondasi beton betulang, kolom dan lainnya pun secara ngasal, sehingga banyak rongga yang tidak terisi beton. Tentunya hal ini juga akan mempengaruhi kekuatan rumah tersebut.
Karenakan pastikan memakai jasa tukang atau pekerja yang berpengalaman. Dan sebisa mungkin untuk mengawasi ketika pekerjaan penting dalam struktur sedang dilakukan.
Kesimpulan dan Penutup
Rumah tinggal roboh secara tiba-tiba di Bandung, meskipun rumah tersebut baru direnovasi tiga tahun lalu. Kondisi seperti ini, bisa jadi karena struktur bangunan yang tidak sesuai standar.
Seperti pondasi, kolom, dan balok, menjadi faktor utama robohnya rumah. Selain itu, penggunaan material yang tidak memenuhi standar serta pengerjaan yang tidak teliti juga berperan besar. Akan lebih baik, jika membangun rumah melibatkan arsitek dan ahli teknik sipil untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.
Surabaya, 14-08-2024