Properti

3 Tantangan Investasi Apartemen yang Jarang Dibicarakan Developer

3 tantangan investasi apartemen yang akan dibahas ini, menjadi alasan utama banyak orang tidak tertarik membeli unit apartemen. Namun, biasanya hal ini jarang diakui oleh pihak developer.

3-Tantangan-Investasi-Apartemen-yang-Jarang-Dibicarakan-Developer

Meski di Surabaya, khususnya, akhir-akhir ini mulai berkembang dan merebak bangunan tinggi yang tiada lain dijadikan hunian apartemen. Baik apartemen mewah, hingga apartemen sangat sederhana yang nyaris kayak rumah susun.

Tapi kemudian bisa dilihat, setelahnya bangunan tersebut terlihat sepi bagai tak berpenghuni.

Di sisi lain, jika kita berjalan-jalan di sekitar bangunan apartemen tersebut. Bisa dilihat banyaknya tulisan bahwa unit tersebut dijual.

Biasanya, tulisan tersebut dari pemilik unit apartemen yang memutuskan untuk menjual kembali miliknya.

Mengapa seperti itu?. Begini Alasannya.

1. Biaya Bulanan Apartemen Mahal, Sehingga Wajib Selalu Tersewa

Berbeda dengan rumah tapak, investasi apartemen itu wajib selalu aktif dijalankan menjadi sebuah bisnis apartemen yang menguntungkan, dengan cara disewakan.

Alasannya, karena adanya biaya sewa sinking fund hingga IPL atau Iuran Pemeliharaan Lingkungan yang harus selalu dibayar setiap bulannya.

Biaya-biaya tersebut juga tidak murah, untuk jenis apartemen sederhana saja, biayanya minimal 200-300 ribu sebulan. Untuk apartemen yang lebih mewah, tentunya biayanya jauh lebih mahal.

Bukan hanya itu, di apartemen juga ada biaya minimum listrik hingga air, yang meskipun tidak ditinggali, wajib dibayarkan.

Bayangkan, jika unit apartemen kita belum laku disewa untuk berbulan-bulan. Yang ada sebagai pemilik kita akan mengeluarkan dana sia-sia untuk biaya unit yang kosong.

Pembayaran biaya tersebut juga wajib tepat waktu, telat bayar berarti semua akses ke unit apartemen akan langsung diputus. Baik air, listrik bahkan akses keluar masuk, khususnya yang menggunakan akses finger print.

2. Sulit Mencari Penyewa Karena Kebanyakan Keberatan Dengan Biaya Bulanannya

Meski sekarang hunian apartemen populer, khususnya di kalangan para mahasiswa atau single. Dikarenakan sewa kos juga mahal. Namun mencari penyewa untuk unit apartemen juga tidak semudah itu.

Karena, semahal-mahalnya biaya sewa kos, tapi kebanyakan di kos-kosan semua biayanya include tanpa tambahan lagi. Kecuali untuk hal-hal yang memang tidak ada di fasilitas kos sebelumnya.

Berbeda dengan apartemen, meski sekarang makin banyak harga sewa apartemen yang sederhana dan terjangkau. Tapi itu belum termasuk beberapa pengeluaran lain yang wajib dikeluarkan setiap bulannya.

Biasanya, penyewa akan membebankan biaya sinking fund dan IPL, serta air dan listrik kepada penyewa. Masalahnya, di beberapa apartemen ada yang dikenakan biaya listrik flat. Di mana, mau dipakai semua kek alat elektronik yang ada, atau mau diirit-irit pemakaiannya. Nantinya, jumlah tagihannya sama aja.

Belum termasuk sewa parkir setiap bulannya. Untuk beberapa apartemen yang sederhana, biaya parkir mulai dari 75ribu sebulan untuk motor, dan 150ribu sebulan untuk mobil.

Dan masih ada lagi tambahannya, di mana wajib membeli kartu parkirnya.

Oh ya, selain itu, para penyewa biasanya juga akan dimintai uang jaminan yang terbilang besar oleh pemilik apartemen. Biaya jaminannya biasanya sekitar 2-5 juta rupiah.

Dengan banyaknya biaya pengeluaran setiap bulannya, menjadikan banyak orang jadi ogah tinggal di apartemen, dan akhirnya memilih sewa rumah tapak atau kos-kosan.

3. Unit Apartemen Sulit Dijual Kembali

Karena masalah pengeluaran bulanan yang tinggi, ditambah sulitnya mencari penyewa yang loyal dan amanah. Sehingga beberapa pemilik unit apartemen memutuskan untuk menjual miliknya tersebut.

Sayangnya, hal itu juga tidak bisa semulus harapannya.

Banyak unit apartemen yang sulit dijual kembali, selain karena biasanya pemilik ngotot menaikan harga unitnya dari harga beli demi mendapatkan keuntungan. Sementara harga jual unit apartemen baru juga hampir sama dengan yang lama.

Pun juga kebanyakan orang enggan memilih apartemen dengan bangunan lama oleh beberapa faktor alasan. Misal kenyamanan akan fasilitas yang ada.

Kesimpulan dan Penutup

Investasi unit apartemen memang sedang marak belakangan ini, seiring dengan banyaknya bangunan apartemen yang berdiri di kota-kota besar.

Namun, satu hal yang pasti, sebaiknya lebih teliti mempertimbangkan 3 tantangan investasi apartemen dibandingkan rumah tapak seperti di atas.

Karena, pada dasarnya investasi seharusnya menguntungkan, bukan menjadi beban dan merugikan.

Sumber dan referensi:

  • https://bioma.id/artikel/9-tantangan-yang-mungkin-menghalangi-bisnis-apartmen-anda diakses 08 Januari 2023
  • https://id.quora.com/Mengapa-orang-Indonesia-tetap-ogah-beli-apartemen-walaupun-harga-rumah-tapak-udah-makin-gak-terjangkau diakses 08 Januari 2023

Rey

Blogger Surabaya, Mom of two boys

10 thoughts on “3 Tantangan Investasi Apartemen yang Jarang Dibicarakan Developer

  • Baru tahu ada biaya IPL di apartemen, biarpun ga dipakai tetap bayar terus. Tekor ya mbak.

    Reply
  • Tekor juga ya punya apartemen kalo tak ada yang nyewa, tapi biaya bulanan IPL tetap ada. Untuk IPL apartemen yang bagus juga bisa sampai sejuta. Orang yang nyewa harus tajir dong.

    Harga apartemen jarang naik ya, makanya susah buat investasi. Bahkan konon sejak 2019 sampai sekarang harganya malah cenderung turun. Kata satria yang punya apartemen sih, dasar sok tau aku.😂😂😂

    Reply
    • Iyaaa, dihitung per m2.
      Untuk IPL 300an itu, biasanya ukuran 40an meter persegi.
      Itupun yang sederhana, mirip rusun cuman dia lebih tinggi dan ada lift 😀
      Kalau yang agak mewah dan bagus, biasanya lebih mahal meski ukuran unit sama

      Reply
  • opiori.com

    Ooo begitu
    Biaya jaminan 2-5 juta apakah dikembalikan saat sudah tidak menyewa? Atau untuk perbaikan jika ada fasilitas yang rusak saat dihuni oleh penyewa?

    Reply
    • Tergantung, kalau seandainya ketika sewanya selesai ada yang rusak dan memang kesalahan penyewa, wajib dipotong buat benerin hal itu

      Reply
  • Penghuni Enam Puluh

    Jadi, intinya sih, lebih baik jangan investasi apartemen ya mbak?

    Gimana kalo investasi rumah kos atau kontrakan mbak… lagi marak jg tuh di daerah saya.

    Reply
    • Boleh banget dong, asalkan pahami dulu tantangannya, karena beda dengan rumah tapak, seandainya investasi dengan beli kredit misalnya, dan ternyata nggak langsung laku disewakan, alhasil kita harus membayar biaya double dengan IPL air listrik setiap bulannya

      Reply
  • Iya, kayanya kalo mau bisnis apartemen mesti mikir panjang ya

    Reply
    • Betul, setiap investasi pasti ada tantangannya, kalau apartemen, gini tantangannya 🙂

      Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Don`t copy text!