Properti

Membangun Rumah Sederhana Tahan Gempa, Ini Tips dan Manfaatnya

Membangun rumah sederhana tahan gempa seharusnya penting untuk dipahami oleh seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini dikarenakan negara kita ini juga tak lepas dari bencana gempa bumi yang sering terjadi.

tips-membangun-rumah-sederhana-tahan-gempa

Salah satunya gempa berkekuatan 6,5 SR di Tuban yang menyebabkan banyak kerusakan di pemukiman masyarakat daerah Bawean. Bahkan menyebabkan kerusakan ringan di beberapa bangunan di Surabaya.

Bahkan, sebuah rumah tua di Surabaya roboh karenanya, dan beberapa gedung rusak ringan, termasuk di antaranya retak-retak.

Apa itu Gempa Bumi? Dan Mengapa Sering Terjadi di Indonesia?

Gempa bumi adalah sebuah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba. Hal ini ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.

Dari pergerakan lempeng-lempeng tektonik menghasilkan akumulasi sebuah energi penyebab terjadinya gempa bumi. Energi tersebut akan dipancarkan ke segala arah, berupa gelombang gempa bumi, yang efeknya bisa dirasakan hingga ke permukaan bumi.

Fakta penting dari peristiwa gempa bumi

Gempa bumi punya parameter dan karakteristik tersendiri, yaitu:

  • Parameter terjadinya gempa bumi bisa diketahui berdasarkan waktu terjadinya gempa, lokasi pusat gempa (episenter), kedalaman pusat gempa hingga kekuatan gempa yang terjadi.
  • Sedangkan karakteristik gempa bumi meliputi: berlangsung dengan singkat, berada di lokasi tertentu, bisa menimbulkan bencana, berpotensi terjadinya susulan, belum bisa diprediksi dan tak dapat dicegah.

Mengapa Gempa Bumi sering terjadi di Indonesia?

Indonesia merupakan salah satu negara yang tidak luput dari terjadinya peristiwa gempa bumi, hal ini dikarenakan karena negara kita terletak di daerah yang menjadi penyebab terjadinya gempa.

Seperti yang kita ketahui, penyebab terjadinya gempa bumi terjadi karena aktivitas dari lempeng tektonik.

Lempeng tektonik, yaitu segmen keras kerak bumi yang mengapung di atas astenosfer cair dan panas. Lempeng ini bebas bergerak dan berinteraksi satu sama lain.

Kadang-kadang, gerakan lempeng jadi macet dan saling mengunci, lalu terjadi pengumpulan energi yang menerus, hingga lempeng tidak lagi kuat menahan gerakan tersebut, dan terjadilah pelepasan mendadak yang kita kenal sebagai gempa bumi.

Nah, Indonesia sendiri merupakan daerah rawan terjadinya gempa bumi, karena dilalui oleh jalur pertemuan 3 lempeng tektonik, yaitu: Lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik.

jalur-gempa-bumi-dunia
Source: bmkg.go.id

Lempeng Indo-Australia bergerak relatip ke arah utara dan menyusup ke dalam lempeng Eurasia, sedangkan lempeng Pasifik bergerak relatif ke arah barat.

Jalur pertemuan lempeng berada di laut, sehingga jika terjadi gempa bumi besar dengan kedalaman dangkal, maka akan berpotensi menimbulkan tsunami.

Jadi, kebayang kan risiko membangun rumah tinggal di Indonesia, apalagi peristiwa gempa bumi ini tidak bisa diprediksi waktunya, tidak bisa pula dicegah.

Namun, kita bisa meminimalisir kerugian yang ditimbulkannya, salah satunya dengan membangun rumah tinggal sederhana tahan gempa.

Manfaat Membangun Rumah Sederhana Tahan Gempa

Mengingat Indonesia terletak di daerah rawan gempa bumi, atau biasa disebut dengan ring of fire, sehingga masyarakat yang tinggal di daerah tersebut seolah selalu diintai oleh bencana gempa bumi.

Berdasarkan data dari BMKG, di tahun 2021 silam telah terjadi gempa sebanyak 10.570 kali, dan tercatat setidaknya ada 26 kejadian kerusakan yang lumayan para terjadi.

Kerusakan terjadi untuk banyak hal, mulai dari adanya korban jiwa, kerusakan harta benda, kerusakan bangunan hingga lingkungan.

Oleh karena itu, membangun rumah atau hunian yang tahan gempa itu penting dilakukan. Bukan hanya untuk bangunan gedung tinggi, namun juga berlaku untuk hunian sederhana masyarakat kebanyakan.

Karena kenyataannya, gempa bumi selalu menelan korban jiwa akibat keruntuhan bangunan rumah yang memang tidak memenuhi standar rumah tahan gempa.

Untuk memenuhi manfaat keselamatan saat terjadi gempa bumi, maka sebaiknya masyarakat lebih mengutamakan membangun rumah sederhana yang memenuhi standar tahan gempa, yaitu:

  • Rumah yang ketika terjadi gempa dengan kekuatan lemah, bangunannya tidak mengalami kerusakan apapun.
  • Rumah yang ketika terjadi gempa sedang, bangunannya hanya mengalami kerusakan pada elemen non-struktural, dan terjadi kerusakan pada elemen struktural.
  • Rumah yang ketika ada gempa dengan kekuatan besar, bangunannya tidak runtuh, baik sebagian maupun seluruhnya. Bangunan juga tidak mengalami kerusakan fatal,sehingga perbaikan bisa dilakukan dengan cepat dan rumah bisa kembali dihuni dengan aman dan nyaman.

7 Tips Membangun Rumah Sederhana Tahan Gempa

Masalahnya, tidak semua orang mengerti bagaimana cara membangun rumah sederhana yang tahan gempa. Padahal, sebuah bangunan atau rumah tahan gempa, seringnya terlihat biasa dari luar, yang penting adalah konstruksinya melibatkan perhitungan dari berbagai aspek struktural, untuk menciptakan sebuah rumah yang kokoh terhadap getaran gempa.

rumah-sederhana-tahan-gempa

Dan berikut 7 tips penting membangun rumah sederhana tahan gempa, yaitu:

1. Memilih lokasi rumah di tanah yang stabil

Satu tips penting untuk membangun rumah sederhana tahan gempa yaitu memilih lokasi rumah di tanah yang stabil. Tanah stabil yang ideal biasanya ditandai dengan kondisi tanah yang padat, keras, dan memiliki kekerasan merata.

Sebaiknya, hindari membangun rumah di atas tanah dengan kemiringan ekstrem. Apalagi jika kondisi tanah rawan terjadi longsor.

Struktur tanah yang keras dan padat, dapat meminimalisir risiko kerusakan, serta memberikan waktu lebih bagi penghuni untuk segera mengevakuasi diri ketika terjadi gempa bumi.

2. Membangun rumah sederhana tahan gempa dengan struktur bangunan yang sederhana

Konsep rumah anti gempa akan lebih mudah dibangun jika strukturnya sederhana. Untuk itu, pastikan mendisain rumah dengan tidak hanya memperhatikan hal yang estetik, tapi juga strukturnya tidak ribet.

Hal ini bukan tidak boleh menerapkan konsep estetik ya, akan tetapi lebih bijak dalam disain strukturnya. Misal, ketika kita membangun rumah dengan disain bentuk L, maka akan lebih baik jika struktur bangunan dibangun secara terpisah, untuk meminimalisir kerusakan besar ketika ada bencana gempa bumi.

Setidaknya, jika satu bangunan rusak, bangunan lainnya tidak ikut rusak.

3. Membangun rumah sederhana tahan gempa dengan Struktur dan Denah yang simetris

Salah satu kunci rumah atau bangunan tahan gempa adalah yang bentuknya simetris, jadi usahakan untuk mendisain rumah yang sederhana dengan bentuk yang simple atau simetris.

Denah seperti itu akan memudahkan perencanaan letak kolom dan pondasi sebagai struktur utama bangunan rumah, sehingga kekuatan rumah lebih kokoh.

4. Perhatikan kemampuan bangunan dalam menahan beban

Tips penting lainnya adalah, jangan lupa untuk memperhatikan kemampuan bangunan dalam menahan beban. Konstruksi rumah sederhana tahan gempa, seperti pondasi, kolom, balok dan konstruksi atap harus dibuat dengan memperhitungkan kemampuan menahan beban ketika terjadi gempa skala yang kecil maupun besar.

Demikian juga dengan penempatan dan penataan interior rumah, karena struktur bangunan dan interior bsia saling mempengaruhi satu sama lain.

Pastikan agar furniture dan perabotan rumah ditempatkan di area rumah yang aman. Hal ini bertujuan agar bisa meminimalisir kerusakan yang terjadi jika ada getaran gempa yang kuat.

5. Perhatikan kekuatan pondasi bangunan

Pondasi merupakan salah satu komponen utama yang penting pada sebuah bangunan rumah. Fungsi utamanya yang menopang beban bangunan di atasnya juga menjadi penentu kokohnya sebuah bangunan.

Karenanya struktur pondasi haruslah dibangun dengan sekokoh mungkin, pastikan mendisain pondasi dengan memperhatikan kondisi tanah yang ada, juga perhatikan juga dengan beban gempa yang mungkin terjadi.

Agar lebih jelas dan aman, pastikan meminta jasa disain konstruksi terpercaya untuk mendisain konstruksinya secara aman dan kokoh.

6. Disain Kerangka Harus Kokoh

Selain struktur bangunan yang kokoh, kerangka bangunan juga harus didisain dan dibangun dengan kokoh dan kuat. Untuk kekakuan, jangan abaikan faktor kelenturan, yang bisa mencegah bangunan dari keretakan ketika terjadi getaran gempa.

7. Bahan material yang terbaik

Struktur dan kerangka bangunan yang kokoh hanya bisa didapatkan dengan pembangunan yang menggunakan bahan material bangunan terbaik.

Pastikan memilih jenis bahan yang kuat, ringan dan sesuai SNI.

Jangan abaikan juga disain campuran material yang disarankan, misal untuk campuran beton, pastikan mengikuti campuran yang disyaratkan sesuai dengan beban yang akan dipikulnya, termasuk beban gempa.

Tata cara pemasangan pun penting untuk diperhatikan, agar kualitas material tidak sia-sia dalam membangun rumah sederhana tahan gempa.

Kesimpulan dan Penutup

Akhir-akhir ini sering terjadi gempa di sekitar kita, di Surabaya misalnya di bulan Maret 2024 lalu sempat merasakan dampak kerusakan akibat gempa yang terjadi di Tuban.

Hal ini wajar terjadi, karena Indonesia memang terletak di lokasi rawan gempa, sehingga penting untuk masyarakat lebih memperhatikan keamanan terhadap gempa, ketika membangun rumah.

Membangun rumah sederhana tahan gempa itu simple, di antaranya pastikan mendisain rumah yang lebih sederhana dan simetris, perhatikan kondisi tanah yang kuat menopang rumah, pondasi yang kokoh, struktur dan kerangka bangunan juga kuat.

Serta pastikan menggunakan material yang baik dan ringan untuk tahan gempa.

Demikian tips dan manfaat membangun rumah sederhana tahan gempa di Indonesia, semoga bermanfaat.

Surabaya, 03 April 2024

Sumber:

  • http://inatews2.bmkg.go.id/new/tentang_eq.php diakses 03 April 2024
  • http://nahp.pu.go.id/publikasi/artikel/mengapa-rumah-tahan-gempa-penting diakses 03 April 2024
  • https://eticon.co.id/rumah-tahan-gempa/ diakses 03 April 2024
  • https://blkp.co.id/blogs/detail/7-hal-penting-ketika-membangun-rumah-tahan-gempa diakses 03 April 2024

Gambar : Canva edit by Rey

Rey

Blogger Surabaya, Mom of two boys

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Don`t copy text!