Biaya Jajan Anak Kecil yang Sering Terlupakan
Biaya jajan anak kecil memang seringnya hanya bisa dimengerti oleh para ibu. Bahkan beberapa pakar keuangan (setidaknya yang pernah saya ketahui cara berpikirnya). Hanya menganggap kalau biaya jajan anak kecil itu adalah sebuah pemborosan.
Padahal, ketika punya anak, terutama jika anak sudah sekolah TK atau PG. Maka alokasi uang jajan itu penting banget. Karena anak butuh banget membawa bekal ke sekolah, entah bekal berbentuk makanan utama, ataupun sekadar snack.
Baca juga : Anak Sekolah TK yang Mandiri
Dan selain dari pengalaman diri setelah punya 2 anak sekolah. Dan juga sering membaca tulisan-tulisan para ibu yang rajin mencatat pengeluaran harian mereka. Seringnya terjadi, para ibu akan dengan mudah mengirit beberapa pengeluaran yang ada, tapi tidak dengan pengeluaran jajan anak.
Btw, tulisan ini random banget ya saya tulis. Karena saya coba googling beberapa tulisan lainnya, sepertinya masih jarang ya yang bahas mengenai alokasi biaya jajan anak. Terutama untuk menyusun dalam anggaran biaya rumah tangga.
Dan saya juga punya pengalaman menarik, ketika iseng meminta tolong seorang teman untuk menyusun biaya anggaran rumah tangga. Yang kebetulan temannya berprofesi sebagai financial planing.
Sebenarnya, saya sedikit banyak punya pengalaman dalam menyusun anggaran biaya, tapi untuk yang serius sih cuman buat proyek.
Dulunya, saya pernah implementasikan dalam menyusun anggaran rumah tangga, dan memang lebih terarah sih cash flow rumah tangga.
Baca juga : Hal-Hal yang Membahagiakan Menjadi Ibu
Masalahnya, setelah saya jadi ibu rumah tangga, dan papinya anak-anak yang mengatur uang gajinya sendiri. Dan saya hanya diberi uang makan yang tidak menentu, sungguh makin puyeng ngaturnya.
Karenanya, saya iseng minta tolong untuk diaturkan, dan setelah saya mengajukan berbagai pengeluaran wajib. Mengejutkan dong hasilnya, pengeluaran jajan anak malah dikurangi banyak banget. Dan dari situlah saya mulai berpikir, kalau ternyata masih banyak orang-orang. Khususnya yang belum menikah dan punya anak, tau bahwa alokasi uang jajan anak kecil itu wajib adanya.
Alasan Anak Butuh Alokasi Uang Jajan Kecil
Sebelum memulai tulisan ini lebih jauh lagi, saya ingin menyamakan persepsi dulu. Biar nggak jadi polemik perdebatan baru di kalangan mamak-mamak, hahaha.
Bahwa anak-anak itu butuh alokasi uang jajan sendiri, dan itu bukan semata buat pemborosan. Alokasi uang jajan anak itu seharusnya telah ada sejak anak bayi, meskipun uang jajannya tentu saja berbeda jumlah dan kebutuhannya.
Seiring perkembangan anak, uang jajan anak semakin bertambah. Meskipun tetap harus disesuaikan dengan pemasukan sih ya, tapi bukan berarti bisa menghapus alokasi biaya jajan anak-anak.
Baca juga : Tips Mengatur Keuangan Rumah Tangga yang Terbatas
Alasannya?
1. Anak kecil butuh nutrisi lebih untuk perkembangannya, dan camilan bikin selera makannya bisa lebih baik
Saya tahu, mungkin beberapa orang tua berpikir, daripada jajanan, mending buatin makanan sekalian. Masalahnya kan anak-anak pasti mengalami masa-masa picky eater. Bahkan baby Isa, anaknya Nikita Willy yang ibunya fokus ngurus anaknya aja mengalami juga kok.
Baca juga : Parenting Nikita Willy Jadi Panutan?
Hal tersebut bisa dikarenakan makanan yang monoton, karenanya butuh banget jajan atau camilan di sela-sela waktu makan berat anak. Sehingga anak tidak bosan dengan makanan berat saja.
Pun juga, camilan atau jajan bisa menjadi ‘senjata’ buat orang tua membuat anaknya mau makan. Itu cara saya sih, di mana kalau anak-anak malas makan. Itu berarti mereka tidak boleh makan jajan atau camilan, maka seketika anak-anak mau makan meski lauknya bukan lauk favorit mereka.
2. Anak sekolah TK butuh bawa bekal ke sekolah
Ketika anak tumbuh besar, dan masuk sekolah, kebutuhan akan uang jajan semakin terasa wajibnya. Karena anak sekolah butuh bawa bekal ketika bersekolah, entah bekal makanan berat, atau sekadar bekal snack.
Orang tua juga bisa memberikan uang jajan langsung. Ketika anak sudah lebih mengerti tentang beli jajan sendiri, sekaligus mengajarkan uang kepada anak.
Baca juga : Kebiasaan Baik yang Bikin Hidup dan Keuangan Jadi sehat
3. Kadang anak minta mainan atau buku yang dijual di sekolah
Khususnya bagi yang bersekolah di TK atau PG, bahkan SD sih ya. Ada begitu banyak penjual yang stand by di depan sekolah. Baik itu berjualan camilan, bahkan mainan dan buku.
Beberapa ibu memang beruntung, bisa mengendalikan anaknya untuk tidak boleh beli mainan atau semacamnya setiap hari. Tapi setidaknya diberikan kesempatan 1 atau 2 kali sebulan boleh membeli hal-hal yang anak sukai. Agar anak jadi lebih semangat bersekolah dan berlaku manis.
Bagaimana Menghitung Alokasi Uang Jajan Anak Kecil
Lalu, bagaimana sih cara menghitung alokasi uang jajan anak kecil? ada beberapa hal penting yang harus dilakukan yaitu:
1. Sesuaikan dengan penghasilan atau pemasukan
Hal pertama adalah wajib menyesuaikan dengan pemasukan atau penghasilan yang dipunyai. Jangan sampai terlalu memaksakan jumlah yang lebih untuk pemasukan yang tidak memungkinkan.
Namun, bukan berarti meniadakan alokasi biaya jajan anak ya.
2. Survey harga snack sebelum mengatur alokasi biaya jajan anak
Akan lebih baik lagi untuk survey dulu harga snack yang dijual di sekitar sekolah anak. Khususnya untuk anak sekolah ya, jadi ketika harus memberi uang jajan, dipastikan cukup.
Jika tidak cukup, alihkan dengan cara lain, misal dengan membawa bekal snack sendiri dari rumah/
3. Sounding serta libatkan anak dalam menghitung alokasi biaya jajannya
Yang paling penting adalah, jangan lupa untuk memberitahukan (sounding) serta melibatkan anak. Terutama dalam menyusun alokasi biaya jajannya, dengan kata-kata yang disesuaikan dengan usianya.
Dengan demikian, anak akan lebih kooperatif dan menghargai jajan yang diberikan orang tuanya.
Apa Saja yang Termasuk Alokasi Uang Jajan Anak Kecil
Lalu, apa saja sih yang termasuk alokasi uang jajan anak kecil? di antaranya adalah:
1. Jajan di rumah
Untuk anak yang belum bersekolah, meski di rumah aja, anak-anak butuh camilan. Di mana dapat dimakan di sela-sela waktu makan utamanya, akan lebih baik. Jika ibu memberikan camilan home made yang lebih sehat. Namun jika tidak memungkinkan bisa memberikan camilan instan yang dibeli.
Dan agar lebih irit, cobalah membeli camilan yang bisa di-stock di rumah. Mencegah anak tidak terbiasa bolak balik beli jajan di warung atau toko.
2. Bekal sekolah termasuk uang jajan anak kecil
Untuk anak-anak yang sudah bersekolah, khususnya masih TK atau PG. Maka wajib bawa bekal sekolah, entah berisi camilan homemade maupun camilan instan.
Hal ini sangat wajib, terutama untuk sekolah-sekolah TK dan PG yang umum ada di mana-mana. Karena semua anak membawa bekal, adalah sesuatu yang ngenes banget kalau anak kita nggak bawa bekal seorang diri.
3. Jajan di sekolah
Jika tidak sempat membawa bekal, makan anak bisa diberi uang jajan untuk bisa jajan di sekolah. Tentunya ini hanya berlaku untuk anak-anak sekolah yang sudah tahu cara membelanjakan uangnya ya.
Baca Juga : Es Teh Indonesia
4. Mainan atau buku di sekolah juga uang jajan anak kecil
Di beberapa sekolah, terutama sekolah TK/PG, beberapa penjual mainan akan siap menunggu kepulangan anak-anak tersebut. Lalu menggoda anak-anak dengan mainan atau hal-hal lain yang menarik buat anak. Sesekali membelikan mainan seperti teman-temannya, bakal bikin si kecil jadi senang.
Kalau di sekolah anak saya yang TK, justru hampir tiap minggu ada orang yang berjualan buku. Biasanya 2 minggu atau sebulan sekali, saya memberikan hadiah buat si kecil untuk boleh beli buku kesukaannya.
Penutup
Alokasi biaya jajan anak kecil itu penting adanya, jadi tidak bisa dihilangkan begitu saja dengan alasan pengiritan. Karena jajan anak itu udah semacam salah satu kebutuhan wajib buat mereka, apalagi ketika anak sudah masuk usia sekolah.
Karenanya, wajib banget untuk memasukan alokasi biaya jajan anak, yang tentunya jumlahnya disesuaikan dengan pemasukan serta beberapa hal lainnya.
Sumber dan referensi:
- Pengalaman pribadi
Demikian artikel tentang biaya jajan anak kecil yang sering terlupakan. Dan apa alasan serta bagaimana mengalokasikan biaya khusus untuk hal tersebut, semoga bermanfaat.
I was very happy to find this page. I need to to thank you for ones time for this fantastic read!! I definitely really liked every part of it and I have you saved as a favorite to see new information on your website.
Everything is very open with a really clear explanation of the issues. It was definitely informative. Your website is very useful. Thank you for sharing!
The very next time I read a blog, Hopefully it wont disappoint me just as much as this one. I mean, I know it was my choice to read, nonetheless I truly believed you would have something helpful to say. All I hear is a bunch of moaning about something you can fix if you were not too busy looking for attention.
Itís hard to find educated people in this particular subject, however, you sound like you know what youíre talking about! Thanks
Next time I read a blog, Hopefully it wont disappoint me as much as this one. I mean, Yes, it was my choice to read through, nonetheless I truly believed you would have something interesting to talk about. All I hear is a bunch of moaning about something you could fix if you were not too busy searching for attention.
Reading your article helped me a lot and I agree with you. But I still have some doubts, can you clarify for me? I’ll keep an eye out for your answers.